REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Rusia akhirnya setuju kembali memasok gas kepada Ukraina. Kesepakatan itu juga memastikan pasokan gas bagi negara Uni Eropa melalui Ukraina.
"Tidak ada alasan bagi warga Eropa kedinginan musim dingin ini. Ini langkah yang penting untuk keamanan energi bersama di benua Eropa," ujar Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso,dikutip dari BBC, Jumat (31/10).
Kepala Energi Uni Eropa Guenther Oettinger mengatakan dia yakin Ukraina mampu membayar gas yang dibutuhkan. Dia menambahkan kesepakatan itu juga menjadi setitik harapan untuk mengurangi ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Dalam perjanjian tersebut Uni Eropa bertindak sebagai penjamin bagi pembelian gas dan utang Ukraina. Setengah dari kebutuhan gas Ukraina bergantung pada Rusia. Untuk musim dingin mendatang, Ukraina kekurangan sekitar tiga sampai empat miliar meter kubik gas.
Rusia memasok sekitar sepertiga gas bagi negara Uni Eropa. Setengahnya disalurkan melalui Ukraina. "Saya ingin meyakinkan kembali Rusia selalu menjadi penyedia sumber energi yang bisa diandalkan untuk Eropa dan konsumen lain," kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak.
Dia mengatakan periode musim gugur dan musim dingin aman. Pasokan untuk konsumen Eropa juga stabil.
Ukraina akan membayar 378 dolar AS perseribu meter kubik gas hingga akhir 2014. Pada kuartal pertama 2015 Ukraina akan membayar 365 dolar AS perseribu meter kubik gas.
Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatseniuk mengatakan Ukraina siap segera membayar utang gas setelah kesepakatan ditandatangani. Senilai 1,45 miliar dolar AS akan segera dibayar. sedangkan 1,65 miliar dolar AS akan dibayar hingga akhir tahun.