REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- 25 Februari 2009. Liverpool bertandang ke stadion Santiago Bernabeu, markas Real Madrid, untuk melakoni laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim 2008/2009. Meski mengalami tekanan, nyatanya the Reds mampu keluar sebagai pemenang via gol tunggal gelandang Yossi Benayoun di penghujung pertandingan.
Kemenangan itu berdampak masif lantaran pada laga leg kedua di Anfield, Liverpool meluluhlantakkan El Real empat gol tanpa balas. The Kop yang saat itu masih ditangani Rafael Benitez pun melangkah ke fase berikut.
Meski telah berselang lima tahun, legenda the Reds yang turut bermain ketika itu, Jamie Carragher berpandangan, kenangan di Bernabeu masih relevan dengan kondisi terkini.
Ya, Liverpool akan bertandang ke Bernabeu untuk menghadapi Madrid dalam laga matchday keempat Grup B Liga Champions 2014/2015, Rabu (5/11) dini hari WIB.
"Bernabeu adalah arena yang fantastis. Dan akan menjadi pengalaman fantastis bagi para pemain bermain di sana," ujar Carragher seperti dilansir Liverpool Echo. Harus diakui, skuat asuhan Brendan Rodgers tidak mengantongi bekal apik jelang lawatan nanti.
Ini tak lepas dari kekalahan 0-1 atas Newcastle di kancah Liga Primer, Sabtu lalu. Selain itu, segenap penggawa the Reds juga masih belum bisa melupakan kekalahan telak 0-3 atas El Real, 22 Oktober silam. Menanggapi fakta-fakta yang ada, Carragher berpesan agar para pemain menikmati tantangan yang terhampar di depan mata.
''Tentu ada keraguan karena apa yang terjadi pada pertandingan pertama. Tapi, para pemain harus mencoba untuk rileks dan enjoy,'' katanya. ''Orang-orang akan memperkirakan Liverpool tidak dapat berbuat banyak. Dengan demikian, tekanan pun mereda.''
''Tapi, jangan sampai ke Bernabeu untuk mendapatkan malu," pesan Carra, sapaan akrab Carragher. "Tentu, Madrid adalah favorit, tapi bukan tidak mungkin bagi Liverpool meraih sesuatu dari pertandingan nanti.''