Rabu 05 Nov 2014 02:03 WIB

Pemain Kunci tak Bugar Ganjal Langkah Arema ke Final ISL

Red: Israr Itah

Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara

Suharno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Arema Cronus Indonesia harus gigit jari. Sempat unggul pada awal babak kedua lewat Alberto Goncalves, Singo Edan gagal melangkah ke partai final Indonesia Super League (ISL) setelah takluk 1-3 dari Persib Bandung, Selasa (4/11) malam.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring ini, Arema berhasil menghentikan alur serangan Persib pada babak pertama. Saat babak kedua baru berjalan satu menit, Beto memanfaatkan kelengahan lini belakang Persib dengan menaklukkan kiper I Made Wirawan.

Pelatih Persib Dajang Nurjaman memasukkan Hariono pada menit ke-59 menggantikan Taufiq sehingga membuat serangan Maung Bandung lebih hidup. Djanur, sapaannya, kemudian mengganti Tantan dengan Atep pada menit ke-76.

Pergantian ini terbukti jitu karena Hariono membuat lini tengah Persib makin hidup. Persib menyamakan kedudukan ada menit ke-84 lewat Vladimir Vujovic memanfaatkan kemelut dari sepak pojok. Atep kemudian membawa Maung Bandung memimpin pada menit pertama perpanjangan waktu. Makan Konate memastikan tiket final lewat golnya pada menit ke-112.

Sebaliknya pelatih Arema Suharno membuat pergantian yang justru tak efektif. Ia menarik Thierry Gathussi dan memasukkan Beny Wahyudi pada menit ke-78. Kemudian I Gede Sukadana menggantikan Gustavo Fabian Lopez pada menit ke-87. Setelah kebobolan, Suharno kemudian memasukkan Samsul Arif menggantikan Ahmad Bustomi.

Suharno berdalih sebenarnya tak ingin menggantikan ketiga pemain itu, terutama Gustavo. "Gustavo cedera, padahal dia pemain kunci. Kami sebenarnya ingin dia main 2x45, tapi dia sendiri yang minta ganti," kata pelatih yang pernah menukangi sejumlah klub top Tanah Air ini.

Kondisi serupa juga terjadi pada Thierry. Akibat tidak bugar, Thierry sering salah di lapangan sehingga Suharno memutuskan untuk menggantinya.

Suharno menyatakan sebenarnya pemain cadangan harus siap saat masuk sebagai pengganti. "Padahal kalau kami sabar dan main zona marking, mungkin hasilnya beda karena pertandingan akan selesai dalam beberapa menit," sesal Suharno.