Kamis 06 Nov 2014 05:00 WIB

Studi: Anak-Anak Korsel Paling tak Bahagia

Red: Yudha Manggala P Putra
Anak-anak bermain di air terjun di tengah udara musim panas di Gwanghwamun, Seoul, Juli 2014.
Foto: (Reuters/Kim Hong-Ji)
Anak-anak bermain di air terjun di tengah udara musim panas di Gwanghwamun, Seoul, Juli 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL— Anak-anak Korea Selatan paling tidak bahagia menurut studi di antara negara-negara maju, menurut pemerintah Selasa (4/11), karena stress akibat tekanan pendidikan yang sangat tinggi di negara itu.

Korea Selatan ada di posisi paling bawah di antara 30 negara dalam tingkat kepuasan anak-anak dengan hidup mereka, menurut Kementerian Kesehatan Korea Selatan, diikuti oleh Rumania dan Polandia.

"Faktor paling relevan dalam kepuasan hidup anak-anak adalah stress akademik, diikuti dengan kekerasan di sekolah, ketagihan Internet, kelalaian dan kekerasan dunia maya," menurut kementerian tersebut mengenai survei yang dilakukan atas lebih dari 4.000 rumah tangga dengan anak-anak berusia kurang dari 18 tahun.

Kepala Bank Dunia Jim Yong Kim, yang lahir di Korea Selatan, mengatakan sistem pendidikan telah memberikan beban berat di pundak anak, dengan fokus pada kompetisi dan jam belajar panjang.