Rabu 30 Aug 2023 16:35 WIB

Angka Kelahiran Korsel Turun Hingga Pecahkan Rekor

Hanya 249 ribu bayi yang lahir pada 2022, turun 11 ribu bayi dibandingkan tahun lalu

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Jumlah angka kelahiran dan tingkat kesuburan Korea Selatan (Korsel) turun ke rekor terendah pada 2022.
Foto: AP/Jon Chol Jin
Jumlah angka kelahiran dan tingkat kesuburan Korea Selatan (Korsel) turun ke rekor terendah pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jumlah angka kelahiran dan tingkat kesuburan Korea Selatan (Korsel) turun ke rekor terendah pada 2022. Menurut data yang dirilis pemerintah pada Rabu (30/8/2023), menunjukan peringatan merah terhadap potensi pertumbuhan negera tersebut.

Menurut data dari Statistik Korea, hanya 249 ribu bayi yang lahir pada 2022, turun 11 ribu bayi dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah itu menandai pertama kalinya angka tersebut turun di bawah 250 ribu sejak badan tersebut mulai mengumpulkan data terkait pada 1970.

Baca Juga

Tingkat kesuburan yang terdiri atas jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang perempuan seumur hidupnya mencapai titik terendah baru,  yaitu 0,78 pada 2022. Rata-rata ini jauh lebih rendah dari tingkat penggantian sebesar 2,1 yang akan menjaga populasi Korsel tetap stabil di angka 51 juta jiwa.

Angka tersebut turun di bawah satu untuk pertama kalinya pada  2018. Kini Korsel adalah satu-satunya negara dengan tingkat kesuburan di bawah satu persen di antara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan pada 2021.

Data menunjukkan, rata-rata usia perempuan melahirkan mencapai rekor tertinggi yaitu 33,5 tahun atau sedikit meningkat 0,2 dari tahun sebelumnya. Usia rata-rata ayah adalah 36 tahun, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya dan mencapai angka tertinggi baru.

Dikutip dari Yonhap, data resmi tersebut mencerminkan tren pasangan yang menikah pada usia yang relatif lebih tua. Perempuan melahirkan pada usia 35 tahun, naik 0,6 poin persentase dibandingkan tahun lalu. Rasio ini menunjukkan peningkatan drastis dari hanya 18,7 persen pada 2012.

Dari total bayi yang baru lahir, 156 ribu di antaranya adalah anak pertama dari orang tuanya atau mencakup 62,7 persen bayi yang ada. Sekitar 46,8 persen kelahiran pertama terjadi pada tahun kedua pernikahan. Sementara itu, laporan tersebut menunjukkan, bahwa terdapat 104,7 bayi laki-laki yang baru lahir untuk setiap 100 anak perempuan pada tahun 2022, turun 0,4 dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement