REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Pemimpin Muslim moderat Kenya Sheikh Salim Bakari Mwarangi dibunuh oleh penyerang tak dikenal. Ia selama ini dikenal sangat membantu dalam upaya pemerintah melakukan deradikalisasi.
Kepala polisi setempat mengatakan, Sheikh Mwarangi tewas pada Rabu, saat kembali dari salat Isya di sebuah masjid di daerah Likoni. Menurut Robert Kitur, pria bersenjata dengan sepeda motor menembaknya kemudian melesat pergi.
"Polisi telah melakukan penyelidikan dan pencarian penyerang," katanya.
Wilayah pesisir Kenya, menjadi pusat wisata di mana sebagaian besar umat Muslim tinggal. Wilayah tersebut telah terpukul oleh serangkaian serangan bom, selama beberapa bulan terakhir. Mereka menuduh Alqaidah berada dibalik serangan.
Seorang kerabat Mwarangi, Kassim Bakari, mengatakan pria itu terbunuh setelah sebelumnya menerima ancaman kematian.
"Orang-orang mengatakan padanya, ia tengah diburu untuk dibunuh. Tapi dia merupakan pengkhotbah yang menyukai kedamaian dan selalu memberitakan perdamaian," kata Bakari seperti dilansir AFP, Kamis (6/11).
Kelompok Hak Asasi Muslim lokal Afrika, Haki, mengatakan Mwarangi merupakan seorang aktivis perdamaian dan pembunuhan kemungkinan terkait dengan sikapnya yang moderat.
"Dia adalah anggota komite perdamaian Mombasa dan banyak membantu pemerintah dalam menangani radikaliasasi dan membimbing pemuda Muslim ke jalan yang benar," kata Koordinator Program Haki Francis Auma.
Mwarangi merupakan pemimpin Muslim terbaru yang menjadi korban kekerasan di wilayah tersebut. Pada Juni, Ketua Dewan Imam dan Pengkhotbah Kenya Sheikh Mohammed Idris juga dibunuh oleh penyerang di sebuah masjid di wilayah yang sama.
Aktivis Muslim mengatakan, hingga kini 21 pengkhotbah ternama telah hilang atau tewas sejak 2000. Kenya tengah berupaya mengakhiri serangan.