REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan pemain Timnas Belanda, Wilhelminus Jacobus Koevermans atau Wim Koevermans disebut-sebut akan menggantikan posisi Indra Sjafri sebagai Pelatim Timnas Indonesia U-19.
Sedikit gambaran, setelah berhasil mempersembahkan gelar Piala Eropa 1988, Wim menghabiskan karir profesionalnya sebagai pesepakbola dengan menjadi pemain FC Groningen. Selepas pensiun sebagai pemain, Wim pun beralih tugas menjadi asisten Manajer klub untuk kemudian menjadi pelatih kepala.
Empat tahun menimba ilmu kepelatihan di FC Gronigen, Wim pun berpindah-pindah klub, mulai dari RBC Roosendaal, Nec Nijmegen sampai MVV Maastricht. Namun, sejak 2002 hingga 2008 Wim memilih untuk menjadi kepala pelatih pembinaan usia muda tim nasional Belanda.
Di timnas junior Belanda Wim mulai mempelajari bagaimana melakukan pembinaan usia muda dengan diajarkan langsung oleh pelatih timnas kala itu, Louis van Gaal. Ada rumus sederhana yang disarankan Wim Koevermans untuk membina pemain muda sebagaimana yang dirumuskan van Gaal.
Menurutnya, sangat diperlukan pembentukan kompetisi usia dini, mulai dari U-13, U-14, U-15 hingga U-19. Mulai sejak U-17 seharusnya sudah ada kompetisi berformat liga yang berlangsung setidaknya selama sembilan bulan
Sehingga, dengan adanya kompetisi berjenjang ini diharapkan akan mendapatkan pemain U-19 yang berkualitas. Selain itu, liga U-19 setidaknya harus memiliki minimal 24 pertandingan untuk menambha jam terbang para pemain.
Siapapun nanti yang akan dipilih PSSI baik Wim Koevermans atau kandidat lainnya, ia harus mampu menanggung tugas untuk membangun sistem pembinaan sepakbola usia muda yang baik dan tepat sasaran. Selain itu, terpilihnya Direktur Teknik PSSI usia muda nantinya akan melengkapi tenaga profesional yang telah dimiliki PSSI sebelumnya, yakni instruksi kepelatihan berlince AFC Pro, Sivaji Nair.