REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duel lini tengah akan tersaji di laga final Liga Super Indonesia (LSI) 2014 antara Persib Bandung melawan juara bertahan Persipura Jayapura. Menurut pelatih Maung Bandung, Djajang Nurjaman kekuatan tim Mutiara Hitam adalah permainan kolektifnya.
Dengan demikian Djanur sapaan akrabnya mengimbau anak asuhnya agar mewaspadai permainan kolektif lawannya. Gaya permainan koletif mereka akan berujung pada Boaz Salossa. Dianggapnya striker timnas senior itu memiliki naluri mencetak gol yang sangat tinggi, juga kecepatannya.
"Jujur saya sudah tahu kekuatan Persipura, tetapi kami belum pernah bertemu musim ini. Persipura kuat dan memiliki permaian kolektif tinggi juga kecepatan, itu yang harus kami waspadai," kata Djanur saat dihubungi pada Kamis (6/11) sore.
"Mereka pun sangat tenang dan Boaz mampu menyelesaikan peluang. Kini yang kami lakukan hanya mempersiapkan fisik dan mental melawan mereka," imbuhnya.
Djanur optimistis mampu mengalahkan tim tangguh Persipura Jayapura. Bahkan dia tidak akan takut untuk bermain terbuka dan menyerang. Djanur beralasan skuat yang dimilikinya tidak kalah kuat dengan Boaz dan kawan-kawan. Seperti, Firman Utina, dan Makan Konate yang bisa diandalkan untuk mengalahkan Persipura.
Tidak hanya itu, kata Djanur timnya memiliki kartu AS yang mematikan, yaitu Atep. Kendati jarang dipasang, mantan pemain Persija Jakarta ini mampu menunjukkan tajinya kembali lewat golnya saat membawah Persib singkirkan Arema.
"Kemarin Atep bermain sangat bagus, dia bisa menjadi senjata mematikan kami," tambah pelatih asal Majalengka itu.