REPUBLIKA.CO.ID, Khalid memuji ksatria itu dan memintanya melepaskan penutup wajahnya. Tapi, ksatria itu tidak menjawab dan berusaha menjauh dari pasukan kaum Muslimin.
Tentunya, para pejuang pun tidak membiarkan hal itu dan meminta ia mengungkapkan identitasnya.
Dikarenakan tidak menemukan cara untuk melarikan diri, ia menjawab dengan suara lirih dan lembutnya, "Saya tidak bisa menjawab karena saya malu kepada Anda. Anda adalah pemimpin besar dan saya hanya seorang wanita yang hatinya terbakar," ujar ksatria itu.
Dengan pernyataannya itu, Khalid semakin bersikeras memintanya untuk mengungkapkan identitasnya. "Saya Khawla binti al-Azwar. Saya bersama para pejuang ketika saya mengetahui musuh telah menangkap saudara saya. Maka, saya melakukan apa yang harus saya lakukan," jelas Khawla.