Ahad 09 Nov 2014 11:28 WIB

Dulu Jokowi Tolak Kenaikan BBM. Kenapa Sekarang Mendukung?

 Presiden Jokowi berdoa dalam acara pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 4 pejuang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11). (Republika/Tahta Aidilla)
Presiden Jokowi berdoa dalam acara pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada 4 pejuang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jokowi ketika masih menjadi Wali Kota Solo ternyata menolak keras rencana Presiden RI ketika itu, SBY, menaikkan harga BBM. Alasan dia, warga masih menginginkan harga BBM yang murah.

Siapapun atau seluruh rakyat jika ditanya tentang rencana kenaikan harga BBM pasti tidak mau. “Mereka  inginnya yang murah," kata Jokowi, sapaan akrab Walikota Solo, sebagaimana diberitakan viva.co.id, Selasa, 27 Maret 2012.

Kalau masih tidak percaya, Jokowi mempersilahkan pewarta menanyakan warga satu persatu terkait rencana kenaikan BBM. "Saya kira semua yang ditanya inginnya harga BBM tidak naik," kata dia.

Anehnya, kini ketika menjadi presiden RI, Jokowi menjadi sangat getol menaikkan harga BBM. Alasannya, APBN terlalu banyak tersedot untuk subsidi BBM, sehingga bisa mengganggu jalannya program pemerintah.

Wapres JK dan menteri-menterinya, juga mendukung rencana kenaikan BBM ini, meskipun, banyak elemen masyarakat yang menolak.

Sekretaris Fraksi Golkar DPR, Bambang Soesatyo, bahkan menyatakan, kalau sekadar menaikkan BBM untuk memaksimalkan program pemerintah, siapapun presidennya bisa melakukan itu. “Yang kreatif dikitlah,” imbuhnya, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement