REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjadikan pengembangan pariwisata halal sebagai salah satu fokus dalam pemerintahannya. Abe pun menargetkan peningkatan jumlah wisatawan tahunan menjadi 20 juta hingga pada 2020 mendatang.
Seperti yang dilansir Associated Press, Selasa (11/11), keseriusan Abe itu bisa dilihat dari pembangunan rumah ibadah, restoran halal, dan infrastruktur pendukung lainnya. Abe mengakui apa yang disiapkan Jepang untuk wisatawan Muslim terbilang kecil.
Shuichi Kameyama, Direktur eksekutif bagian promosi dan pemasaran, mengatakan jumlah tempat ibadah bagi umat Muslim tidak mencukupi, namun ia meyakini jumlahnya akan bertamabah. Takashimaya, sebuah pusat perbelanjaan terkenal di Tokyo, baru-baru ini membuka tempat ibadah untuk para pengunjung muslim.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan karena adanya penambahan jumlah pengunjung asal Asia Tenggara yang menanyakan tempat untuk ibadah. Tempat ibadah itu nantinya dilengkapi dengan tempat berwudhu dan petunjuk arah
kiblat.
Menurut data yang dilansir Associated Press, Jumlah wisatawan muslim terbesar berasal dari Malaysia dan Indonesia. Pada 2014, wisatawan di Jepang asal Malaysia berjumlah 158.500 dalam sembilan bulan pertama. Angka tersebut naik 52,3 persen. Sedangkan wisatawan di Jepang asal Indonesia mengalami peningkatan 13,4 persen menjadi 111.400 pengunjung.