Rabu 12 Nov 2014 11:13 WIB

Suku Bunga Rendah Khawatirkan the Fed

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Mansyur Faqih
Layar TV di lantai Bursa New York, berisi pengumuman kebijakan Bank sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) pada Rabu (18/12).
Foto: AP/Richard Drew
Layar TV di lantai Bursa New York, berisi pengumuman kebijakan Bank sentral AS atau The Federal Reserve (Fed) pada Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Suku bunga nyaris nol sangat rendah dan mengkhawatirkan Bank Sentral AS, Federal Reserve.

Kepala Federal Reserve Bank of Philadelphia, Charles Plosser menyampaikan, tidak ada alasan untuk menahan suku bunga di level yang sama dengan saat krisis. Meski pun inflasi saat ini di bawah target sebesar dua persen.

Apalagi tingkat pengangguran di AS telah berkurang. "Ada banyak indikator yang membuat suku bunga saat ini terlalu rendah," kata Plosser seperti dikutip Reuters, Selasa (11/11).

Suku bunga AS, lanjut Plossser, sudah nyaris nol selama enam tahun. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya bahkan saat inflasi sedang rendah.

Kebiasaan di luar sejarah ini yang dinilainya pantas membuat the Fed khawatir. "Lapangan kerja yang tersedia tidak menekan volatilitas dolar, tidak juga menekan penyesuaian harga aset," kata dia.

Plosser termasuk salah satu petinggi the Fed yang ingin menutup buku kebijakan moneter sangat mudah ini secepat mungkin. Bahkan sebelum pertengahan 2015.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement