REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Emir Qatar Sheik Tamim bin Hamad mengatakan serangan udara yang dilancarkan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) tidak akan cukup untuk mengalahkan teror dan ekstrimisme yang dilakukan ISIS di Irak dan Suriah.
Ia mendesak masyarakat dunia untuk mengambil tindakan terhadap faktor-faktor yang dapat memicu tindakan radikalisme. Seperti diberitakan Arab News, Rabu (12/11), berbicara kepada Dewan Penasehat Legislatif, Sheikh Tamim bin Hamad juga mengkritisi kebijakan pemerintahan Presiden Suriah Bashar Assad yang dinilai tidak mampu menangkal bahaya radikalisme yang diciptakan ISIS.
Qatar memainkan peran sebagai pendukung koalisi pimpinan AS dalam serangan udara terhadap ISIS dengan memungkinkan pasukan koalisi untuk menggunakan pangkalan udara Al-Udeid yang luas. Qatar juga bersama dengan negara-negara Arab lainnya telah mendorong untuk tindakan lebih keras terhadap pemerintah Assad.
Tamim juga menghimbau kepada negara anggota OPEC untuk menurunkan harga minyak. Meski dia mengakui bahwa negaranya memiliki ekonomi yang kuat dan tidak akan terpengaruh oleh perkembangan tersebut.
Namun, ia meminta kepada para PNS di Qatar agar menghemat pengeluaran dan tidak melakukan tindakan yang boros dan bermewah-mewahan berapapun harga minyak saat ini.