REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persis Solo mengaku kecewa dengan keputusan Komisi Banding (Komding) PSSI. Namun demikian klub berjuluk Laskar Samber Nyawa ini tetap bersedia untuk menjalani keputusan menggelar partai ulangan melawan Borneo FC di Samarinda.
Seperti diketahui, Komding telah memutuskan pertandingan ulangan antara Borneo FC dengan Persis Solo tetap diselenggarakan di Samarinda, dan diperbolehkan ada penonton. Selain itu Persis juga dijatuhi denda senilai Rp 125 juta. Masing-masing Rp 100 juta untuk klub dan Rp 50 juta untuk dua pengurus Persis.
"Saat ini kami sedang menunggu surat keputusan itu. Tapi kami juga siap bertanding ke Samarinda, ini demi sportivitas. Terkait keputusan itu kami akan mengadakan rapat dengan manajemen, apa kami banding atau tidak, kami kaji dulu keputusan itu," keluh Manajer Persis Solo Totok Supriyanto, saat dihubungi melalui pesawat telepon, Kamis (13/11).
Totok mengaku kemungkinan besar pihaknya akan mengajukan banding. Sebab sejauh ini manajemen Persis belum sekalipun mengajukan banding. Apalagi keputusan Komding dianggapnya merugikan satu pihak.
Padahal batalnya pertandingan antara Borneo FC dengan Persis, lantaran posisi Persis Solo adalah korban dari penyerangan oknum tertentu. Akibatnya offisial Persis pilih mengungsi ke Balikpapan. Kata Totok, bertandang ke markas Borneo, adalah bertaruh keselamatan. "Kemarin saja kita baru nyoba lapangan, sudah dapat ancaman. Bahkan hampir masuk ke bus pemain, beruntung kami berhasil melarikan diri," sesal Totok.
Sementara itu, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Hinca Panjaitan menyatakan keputusan tersebut wewenang Komding. Yang terpenting bagi pihaknya sudah memutuskan, pertandingan ulang Borneo FC dan Persis Solo dilangsungkan di tempat netral. Kemudian Borneo mengajukan banding, dan akhirnya keputusan Komdis pun terevisi dengan keputusan baru yang dibuat Komding. "Itu sudah wewenang Komding, bukan kami,"jelas Hinca.