REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai membangun kepercayaan dengan para pemimpin Islam. Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa mengurangi kekhawatiran muslim Amerika atas tuduhan terorisme dan pengawasan pemerintah selama ini.
Kegiatan antara pemerintah AS dan pemimpin Islam dilaksanakan di Islamic Center of San Gabriel, Rowland Heights. Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson menyatakan, pertemuan ini bertujuan untuk membangun kemitraan dan membangun kepercayaan.
"Saya sudah membuat prioritas pribadi ini," katanya sebagaimana dikutip Los Angeles Times, Sabtu (15/11).
Direktur eksekutif Council on American-Islamic Relations Los Angeles Hussam Ayloush mengungkapkan terkait kehadirannya di pertemuan tersebut, menurutnya, Muslim Amerika tidak ingin diperlakukan sebagai komunitas tersangka.
Sebelumnya, hubungan antara Muslim telah tegang selama beberapa tahun terakhir. Ini semakin menegang setelah pemerintah AS membangun program mata-mata kepada komunitas Muslim di Amerika.
Ketegangan pun meningkat setelah media memberitakan terdapat anggota FBI yang menjadi mata-mata di komunitas Muslim.
Mereka ditempatkan di sebuah masjid California untuk mencari pelaku dan kegiatan terorisme. Diperkirakan antara 7-8000000 Muslim Amerika telah merasakan permusuhan. Permusuhan ini terjadi sejak serangan 9/11.