REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mualaf Center Indonesia (MCI) menggelar street dakwah bertajuk Gerakan Memungut Sampah (Gemes) di Car Free Day (CFD), Jakarta, Ahad (16/11). Mereka melakukan bersamaan dengan aksi sosial memungut sampah dari jalan Patung Sudirman - Bundaran Hotel Indonesia (HI).
"Kita menggunakan dakwah, intinya keep your heart clean. Gak pake prasangka buruk atau spanduk. Kita pake hadist (untuk menjelaskan) kalau ada yang tanya," kata Pendiri Mualaf Center Indonesia, Steven Indra Wibowo di sela-sela kegiatan street dakwah.
Indra menjelaskan, kegiatannya ini tak lain hanya ingin menunjukan tentang Islam. Islam bukan agama menyeramkan seperti yang sering orang-orang liat di Jalan Sudirman - Thamrin selama ini.
Menurutnya, selama ini dari kalangan non-muslim, Islam dinilai agama yang keras. Namun, komunitas Islam seperti MCI, bersama-sama dengan Gerakan Muda Masjid (GEMA) dan Pengusaha Muslim turun ke jalan dan membersihkan jalan dengan damai. Sifatnya sangat individualis, Indra menjelaskan kegiatan mereka hanya jalan, mengumpulkan sampah, sambil bersantai dan berolahraga.
"Kita ajak orang bersatu sambil olahraga bareng. Abaikan isu politik yang kemarin-kemarin, ayo kita turun ke jalan bersama," ujar Indra.
MCI hanya ingin menyampaikan kepada setiap orang. Dengan jalan yang bersih, maka hati akan merasa nyaman. Sejauh ini, lanjut Indra, respon dari masyarakat sangat bagus. Banyak orang yang akhirnya minta kantong plastik lalu ikut melakukan aksi yang sama.
Di Jakarta, MCI baru kali pertama menggelar aksi street dakwah. Kedepannya, MCI melaksanakan aksi serupa di kota lain. Tentunya dengan ruang lingkup yang lebih luas. Di street dakwah ini, ia mengaku tak menargetkan sesuatu. Ia hanya berharap dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat membudayakan membuang sampah pada tempatnya. Karena hidup bersih merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Tak perlu ada instansi besar (yang mendukung), gak ada dukungan juga tak masalah," lanjutnya.