REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Serangan artileri menghantam beberapa daerah yang dikuasi separatis Donetsk, Ukraina Timur, Ahad (16/11). Pemerintah Ukraina mengatakan Kiev memperingatkan sebuah persiapan serangan baru oleh pemberontak.
Saksi mengatakan pada Reuters, mereka mendengar puluhan ledakan artileri di pusat Donetsk. Tidak jelas siapa yang meluncurkan serangan.
Serangan dari dua belah pihak terus terjadi meskipun gencatan senjata disetujui sejak 5 September. Pasukan pemerintah dan pemberontak saling tuduh menodai gencatan senjata hingga kemungkinan runtuh seluruhnya.
''Menurut warga, ledakan dari senjata berat terdengar di banyak distrik,'' kata pemerintah Kiev dalam pernyataan. Padahal sebelumnya, akhir pekan di sana lebih tenang dari hari-hari sebelumnya.
Juru bicara militer Ukraina, Andriy Lysenko mengatakan jumlah dan intensitas serangan menurun jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. ''Tapi ada tanda pemberontak dan pasukan Rusia mempersiapkan serangan,'' kata Lysenko.
Wakil Perdana Menteri dari Republik Rakyat Donetsk, Andrei Purgin mengatakan pemberontak telah mencapai kesepakatan dengan pasukan Ukraina untuk menghentikan serangan di sekitar bandara Donetsk.
Kesepakatan dibuat dalam pertemuan yang dihadiri wakil dari Rusia dan OSCE. Lysenko mengaku tidak mengetahui kesepakatan tersebut.