Selasa 18 Nov 2014 03:00 WIB

Ratusan Polisi Amankan SPBU Cikini

Antrean BBM
Foto: Mursalin Yaslan/Republika
Antrean BBM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 200 polisi dari Polda Metro Jaya diterjunkan untuk mengamankan aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak yang diwarnai pembakaran ban bekas serta aksi pemblokiran jalan di dekat SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Senin Malam.

"Kita siagakan penuh personil, apalagi aksi dilakukan malam hari," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, kepolisian melakukan penjagaan ketat karena unjuk rasa berada di dekat SPBU Cikini. Aparat kepolisian juga mengimbau pengunjuk rasa untuk segera membubarkan diri.

"Jika mungkin terjadi aksi yang anarkis akan kita tindak secepatnya," kata Hendro.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak sejak pukul 21.30 di dekat SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Senin malam.

Mahasiswa berorasi sambil membakar ban bekas, memblokir jalan, dan mengumpulkan batu di sekitar lokasi. Hingga berita ini diturunkan, mahasiswa masih melakukan aksinya.

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium naik dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter, sementara harga solar naik dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter.

"Kenaikan harga bahan bakar bersubsidi tersebut berlaku mulai Selasa pukul 00.00 WIB (18/11)," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin malam.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement