REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Dua orang Palestina bersenjatakan pisau dan kapak merangsek masuk ke sebuah sinagoge di Yerusalem Barat pada Selasa (18/11) pagi waktu setempat. Lantas, keduanya membunuh empat orang Israel pengunjung sinagoge. Demikian keterangan pihak keamanan Israel, sebagaimana dilansir CNN.
Polisi Israel kemudian menembak mati kedua orang Palestina itu. Juru Bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan kepada CNN, mereka berdua datang dari wilayah Yerusalem Timur. Adapun enam orang pengunjung sinagoge lainnya turut luka-luka. Termasuk di antaranya adalah petugas keamanan sinagoge tersebut.
Situasi keamanan di Yerusalem dalam pekan terakhir ini tegang oleh beberapa kejadian penyerangan. Kejadian tersebut antara lain adalah penusukan dan penabrakan kendaraan terhadap orang Israel. Adapun penyerangan terhadap sinagoge itu merupakan yang terburuk di Yerusalem semenjak serangan bersenjata otomatis yang membunuh delapan orang pelajar pada Maret 2008.
Setelahnya, masih di hari yang sama (18/11) aparat kepolisian Israel segera menyerbu kawasan tempat tinggal kedua penyerang, yakni Jabel Mukaber. Kemudian, terjadi bentrok di sana yang berujung pada penahanan sembilan orang Palestina. Tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait penahanan ini. "Kami langsung menyerbu kawasan ini untuk memastikan tak ada lagi teroris Palestina," ujar Rosenfeld.
Mark Regev, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan jumlah personel kepolisian Israel akan segera ditambah pasca-kejadian atas sinagoge ini. "Kami mesti pastikan tidak ada lagi penyerangan serupa terjadi,' katanya.
Netanyahu sendiri lantas memerintahkan perkuat bantuan keamanan untuk orang Israel di Yerusalem. "Kami akan balas seberat-beratnya pembunuhan atas saudara-saudara Yahudi kami," demikian kutipan tuit Netanyahu di akun Twitter resminya.
"Serangan ini adalah hasil hasutan Hamas dan Abu Mazen (panggilan untuk Presiden Palestina, Mahmud Abbas). Dan hasutan ini tidak diindahkan oleh dunia internasional," pungkas Netanyahu.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan, serangan tersebut merupakan balasan atas kematian supir bus yang merupakan warga Palestina di wilayah konflik Yerusalem. Namun, Hamas tidak mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan terhadap tempat ibadah Yahudi itu.
Secara terpisah, Hanan Ashrawi, seorang legislator Palestina, mengatakan pendapatnya kepada //CNN//. Menurut Hanan, serangkaian insiden pada pekan ini di Yerusalem telah "memaksa warga Palestina untuk bertindak individual melancarkan aksi balas dendam."