REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA — Usai mengatakan pelaut Muslim penemu benua Amerika sesungguhnya, Perdana Menteri Turki, Reccep Tayyip Erdogan memperintahkan pembangunan sebuah masjid di Havana, Kuba. Tanah seluas 5 hektar di distrik Old Havana dibeli oleh Departemen Urusan Agama Turki (Diyanet). Kini, Diyanet bersiap membangun masjid pertama di Havana.
Wakil General Manager Diyanet, Mustafa Tutkun mengatakan, pemerintah Turki mengusulkan agar masjid itu dibuat semirip mungkin dengan Masjid Ortakov di Istanbul. Namun, rencana ini akan ditentukan dalam pertemuan antara Kuba dan Turki. Ini karena, pihak Kuba mengharapkan pembangunan masjid melibatkan seluruh negara-negara Islam.
“Intinya, kami siap membiayai pembangunan masjid,” kata dia.
Sebelumnya, pemerintah Komunis Kuba menolak rencana pembangunan masjid di Havana.
Pemimpin komunitas Muslim Kuba, Pedro Lazo Torres, mengatakan kecewa dengan putusan itu. Pasalnya, komunitas Kristen Kuba justru diizinkan membangun sebuah gereja atas bantuan Rusia. Namun, hingga saat ini, komunitas Muslim belum memiliki masjid.
"Anda tahu, sampai sekarang kami harus puas shalat berjamaah di ruang bawah tanah atau ruang lainnya," keluhnya.
Pada bulan April, asisten manajer Lembaga Kemanusiaan Turki (TDV), Mustafa Tutkun meminta izin untuk mulai bekerja pada sebuah masjid yang desainnya menyerupai Masjid Ortakoy terkenal di Istanbul. Proyek serupa di Haiti dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun ini.