REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejuang Palestina Hamas menolak untuk meninggalkan perang dengan senjata.
Dilansir dari Aljazeera, Ahad (21/11), pemimpin Hamas di Gaza Ismail Haniyeh menegaskan kelompok pejuang Palestina di darah konflik tidak akan berhenti berperang menggunakan senjata untuk menghadapi Israel.
"Senjata adalah perlawanan suci untuk membela tanah yang suci Palestina," ujar dia.
Haniyeh menambahkan pihaknya akan bersedia berhenti menggunakan senjata ketika Israel juga mau dilucuti senjatanya. Menurur survey 57 persen warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat menentang Israel untuk melucuti senjata milik Hamas. Hasil survey lain 86 persen warga Palestina mendukung peluncuran roket ke arah Israel jika blokade Israel dan Mesir masih berlanjut.
"Jika Hamas menyerah dengan pelucutan senjata, dipastikan tank-tank Israel akan melewati rumah-rumah kita lagi," ujar Abu Karim (38 tahun) warga Gaza. Pihaknya tidak ingin kembali kemasa-masa itu, mereka ingin melawan dan tidak lagi terjebak dalam intifada.
Ayah tiga anak tersebut beberapa tahun lalu menentang perlawanan bersenjata. Dia tidak mendukung Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Namun pandangannya berubah sejak mortir Palestina memaksa warga Israel untuk meninggalkan Gaza. Ini merupakan bentuk perlawanan Palestina untuk menduduki Gaza kembali.
---