REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan dan lembaga keuangan meningkatan penetrasi produk keuangan di sektor maritim. Terutama penetrasi produk asuransi mikro.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan produk asuransi mikro akan juga fokus mengejar segmen nelayan. Pasalnya, ketika terjadi bencana atau cuaca ekstrem di sekitar pantai, nelayan tidak bisa melaut.
Akibatnya mereka tidak memiliki penghasilan dan berdampak pada kredit macet. "Ini juga bagian dari rencana kita untuk mengenalkan produk mikro, jadi ketika ada bencana, sakit, melahirkan, demam berdarah, kita buat asuransinya kecil-kecilan," ujar Muliaman, Kamis (27/11).
Namun, menurutnya, sejauh ini OJK belum berencana insentif kepada perbankan atau lembaga keuangan yang akan masuk di sektor maritim. Menurutnya, terkadang perbankan hanya memerlukan fasilitasi untuk bisa masuk ke sektor yang selama ini 'belum favorit' sebagai target tujuan penyaluran kredit.
Nantinya, OJK akan mendalami sektor maritim secara lebih detai. Bank-bank akan dipetakan di sektor mana akan prioritas memberikan kredit. Misalnya, untuk kredit kapal, perikanan, atau pembuatan infrastruktur seperti cold ctorage.
"Tapi intinya ini akan di back-up (oleh) asuransi. Ini yang akan kita paketkan dengan berbagai layanan jasa keuangan," katanya.