REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok militan ISIS terus melancarkan serangannya. Terakhir, kelompok ini dilaporkan menyerang perbatasan Suriah Kobani melalui Turki pada Sabtu.
Meskipun begitu, Turki membantah ISIS telah menggunakan wilayahnya untuk melakukan serangan. Menurut kelompok Observatori HAM Suriah dan juru bicara Partai Uni Demokrasi Kurdi Nawaf Khalil, serangan terjadi saat seorang pelaku bom bunuh diri yang mengendarai sebuah mobil meledakkan dirinya di perbatasan antara Kobani dan Turkei.
Lanjutnya, kelompok ISIS dulu melakukan serangan ke kota tersebut melalui tiga sisi. Namun, kini ISIS melakukan serangan dari empat sisi.
"Hari ini, mereka menyerang dari empat sisi," katanya, seperti dikutip dari Associated Press. Saat Kobani diserang, Turki pun enggan memberikan bantuannya mempertahankan wilayah itu.
Dalam pernyataan resminya, Turki membenarkan serangan bom bunuh diri itu terjadi di perbatasan Suriah. Namun, Turki membantah pelaku melewati Turki menuju Kobani.
"Pernyataan yang menyebut kendaraan penyerang mencapai pintu perbatasan dengan melintasi tanah Turki merupakan kebohongan," tulis pernyataan resmi itu.
Menurutnya, tak ada pejabat Turki yang memberikan pernyataan terkait kendaraan tersebut yang melintasi Turki. "Pasukan keamanan yang telah siap siaga di perbatasan telah mengambil langkah yang diperlukan," lanjut pernyataan itu.