REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati tarif banding yang dipatok Komisi Disiplin (Komdis) terlewat mahal, Rp 10 juta per putusan, tim Super Elang Jawa tetap akan mengajukan banding seluruh keputusan. Manajemen PSS Sleman pun harus merogoh kocek sedikitnya Rp 240 juta untuk 24 keputusan yang akan dibanding.
“Biaya banding sangat tinggi bagi kami, tapi bismillah saja, kita tetap akan ajukan banding, semoga diberi kemudahan. Sore ini kita akan berangkat ke Jakarta,'' kata Direktur PT Putra Sleman Sembada sekaligus Manajer PSS, Supardjiono, saat dihubungi Republika Online melalui seluler, Rabu (3/12).
''Kita berharap banding kita dapat diterima oleh mereka, kita sudah keluar banyak biaya untuk mengurusi masalah ini,'' katanya.
Supardjiono hingga saat ini belum menerima keputusan terkait kasus sepak bola gajah. Sebab saat sidang investigasi oleh Komdis, Supardjiono tidak bisa hadir dan keputusannya masih ditunda.
Sementara itu, PSIS Semarang baru akan mengajukan banding pada Jumat (5/12) mendatang. General Manajernya, Khairul Anwar, mengatakan PSIS tetap bertekad untuk mengajukan banding meski tarifnya selangit.
''Komdis memberikan tenggat waktu 14 hari, setelah surat keputasan kami terima, artinya kami masih punya kesempatan untuk ajukan banding,'' jelas Khairul.