REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kerajaan Saudi berencana untuk mendirikan Islamic Center terbesar di Kabul. Langkah ini mendapat dukungan dari sarjana Muslim di Afghanistan.
Rencana pembangunan Islamic Center ini disampaikan oleh duta besar Saudi untuk Afghanistan, Mesfer bin Abdul Rahman Al-Ghaseb. Ia meyakini komitmen Saudi untuk bekerjasama dengan Afghanistan serta Pakistan dalam membangun perdamaian di kawasan tersebut.
"Posisi kami kuat untuk mengembalikan perdamaian di Afghanistan, hubungan kami pun sampai sejauh ini sangat erat. Kami berupaya untuk mencoba meningkatkan keamanan di Afghanistan," kata Mesfer bin Abdul Rahman Al-Ghaseb seperti dilansir Islam Online, Senin (8/12).
Negara Arab Saudi telah menandatangani kontrak dengan sebuah perusahaan konstruksi untuk membangun pusat Islam terbesar di Afghanistan untuk mempromosikan pendidikan Islam.
Cendekiawan Muslim berharap jika pembangunan Islamic Centre terbesar ini telah selesai maka siswa Afghani tidak perlu lagi bepergian ke luar negeri untuk mencari ilmu agama.
"Kami berharap bahwa pembentukan pusat Islam ini oleh Arab Saudi tidak akan memperkuat semua madrasah di Afghanistan, Pakistan, dan beberapa negara lain yang dikenal untuk menyebarkan ekstremisme, terorisme dan fundamentalisme," ujar ulama Afghanistan, Hedaytullah Hedayat.
Hedayat menekankan, Islamic Center harus didedikasikan untuk menyebarkan ajaran Islam yang benar dan dimaksudkan untuk menyebarkan harmoni, perdamaian serta toleransi.
Pembangunan Islamic Center diperkirakan menelan biaya sebesar $ 100 juta. Bangunan ini mampu menampung hingga 5.000 siswa dan dilengkapi dengan universitas dan masjid. Rencananya, masjid ini akan diberi nama Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz.