REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim berjuluk Kuda Laut Orange, Perseru Serui, Papua, memutuskan tetap mempertahankan 11 pemain muka lama yang telah berhasil membawa tim itu bertahan di Liga Super Indonesia (LSI) pada musim depan.
"Ada 11 pemain yang tetap dipertahankan oleh manajemen, karena mereka dianggap roh dan ikon Perseru," kata Pelatih Perseru Serui Agus Sutiono ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa (9/12).
Ke-11 pemain itu di antaranya kapten tim Arthur Bonai, Liston Fonataba, Fernando Mote, Blibig, Sugiono, Toni, Boaz Atururi, Yoksan Ama, Angki dan kiper Erwin. "Termasuk satu pemain asing, Ali Qadafi tetap dipertahankan oleh manajemen Perseru Serui," katanya.
Agus mengemukakan jika tim Perseru Serui sedang menyeleksi sejumlah pemain lokal Papua untuk menutup kekurangan pemain yang tidak lagi diperpanjang oleh manajemen pada musim depan.
"Jadi, saat ini kami sedang seleksi sejumlah pemain lokal asal Papua, baik yang sudah pernah berlaga di LSI atau pun turnamen di Papua," katanya.
Ia mengatakan dari sejumlah pemain itu terdapat beberapa nama yang tidak asing lagi, seperti Kornelis Kaimu yang pada musim lalu berkostum Persijap Jepara, Irwan Mofu dari Madura United, Ronald Mesidu dari Persita Tanggerang dan Yohanis Kareth dari Perseman Manokwari. "Selebihnya pemain asal Manokwari, Serui dan beberapa daerah di Papua dan Papua Barat," katanya.
Agus juga menyampaikan jika manajemen berjuluk Kuda Laut Orange itu menginginkan ada pemain-pemain muda Papua yang tetap menghiasi tim, selain pemain dari luar negeri atau Pulau Jawa. "Kami ingin berdayakan pemain-pemain asal Papua, tentunya dengan kriteria tertentu dan cocok untuk bekerjasama didalam tim," katanya.
Dalam menghadapi LSI musim pertama lalu, Perseru Serui sempat terseok-seok, pernah kalah dengan agregat gol cukup besar, dan bahkan selalu menempati posisi terbawah di klasemen sementara wilayah timur.
Pelatih Robby Maruanaya yang sukses membawa tim itu promosi dari Divisi Utama ke LSI pada tahun lalu juga didepak ditengah jalan, termasuk pemain mungil Octovianus Maniani dan Cornelis Gedy.