REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Rakhine State di Myanmar ingin belajar penyelesaian konflik dari Ambon, Indonesia. Hal itu disampaikan Chief Minister of Rakhine State, U Maung Maung Ohn, ketika bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, A.M. Fachir, di Myanmar, Ahad (7/12).
Fachir mengunjungi Myanmar dalam rangka meresmikan 4 sekolah bantuan Pemerintah RI di wilayah Rakhine State. Ia menyampaikan bahwa sekolah tersebut adalah bentuk komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan dan dukungan bagi penyelesaian konflik di Rakhine State.
Pada pertemuan tersebut, U Maung Maung Ohn menyampaikan bahwa dirinya baru saja berkunjung ke Ambon dan mengapresiasi stabilitas politik di Indonesia. "Pemerintah Rakhine State memiliki keinginan untuk belajar dari pengalaman Pemerintah RI, yang dinilai sukses dalam mengelola kehidupan masyarakat yang harmonis," ujar Ohn seperti yang dikutip dari siaran pers, Rabu (10/12).
Saat ini menciptakan hubungan yang harmonis merupakan prioritas utama Pemeritah Rakhine State guna mencapai pembangunan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.
Menanggapi hal tersebut, Fachir menyampaikan bahwa Pemerintah RI merupakan sahabat baik pemerintah Myanmar dan bila dibutuhkan akan selalu membantu berbagi kapasitas, pengalaman dan bantuan lainnya baik teknis maupun non teknis. Wamenlu juga menyampaikan Indonesia tertarik untuk berkontribusi dalam membangun Rakhine State khususnya dalam menggarap potensi di Kyuakpyu Special Economic Zone.