Ahad 14 Dec 2014 18:15 WIB

Vietnam Laporkan Sengketa Laut ke Arbitrase PBB

Laut Cina Selatan
Foto: timegenie.com
Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI-- Vietnam membantu menjamin perdamaian di Laut Cina Selatan dengan Beijing mengikuti tindakan Filipina menyerahkan kasus itu ke Arbitrase PBB kata Manila, kendatipun faktanya Beijing menolak ikut ambil bagian.

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan yang kaya minyak dan gas tetapi Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga mengklaimnya. Hanya Brunei Darussalam yang tidak mendudukinya, wilayah garnisun di daerah yang rawan konflik itu.

Vietnam menyampaikan sikapnya itu ke pengadilan arbitrase yang diprakarsai oleh Filipina menyangkut sengketa yang memburuk itu. Cina menyeru Vietnam menghormati kedaulatannya dan menolak arbitrase PBB.

"Sikap Vietnam bermanfaat menyangkut bagi norma hukum dan dalam mengusahakan penyelesaian damai dan tanpa kekerasan atas klaim-klaim bagi Laut Cina Selatan berdasarkan hukum internasional," kata kementerian luar negeri Filipina.

Cina, Vietnam dan Filipina adalah para penandatangan Konvensi PBB mengenai Hukum Laut, satu perjanjian internasional yang memberikan hak-hak untuk menyelidiki dan mengeksploitasi sumber-sumber alam dalam 200 mil laut dari pantai satu negara. Baik Brunei Darusalam maupun Manila mengatakan Beijing sedang memperluas wilayahnya di luar batas itu.

Pada Mei, Cina menempatkan anjungan pengeboran minyak yang terbesar dekat pantai Vietnam di Kepulauan Paracel yang membuat terjadi protes di Hanoi terhadap kepentingan-kepentingan bisnis Cina.

Pada saat yang sama, Beijing mulai mereklamasi pulau-pulau Spratly dan sepertinya untuk membangun lapangan terbang di daerah itu. Beijing juga menguasai Beting Scarborough di dekat pulau Luzon, Filipina dan mengejar kapal-kapal sipil yang mengangkut pasokan-pasokan ke Beting Thomas Kedua di Spratly.

Filipina dan Vietnam nampaknya menghentikan sikap yang saling tidak percaya puluhan tahun. Tahun lalu, kedua negara melakukan perundingan angkatan laut kedua negara dan bulan lalu, Hanoi memamerkan dua kapal perang jenis pergat yang dilengkapi dengan rudal di Manila dalam satu persinggahan pelabuhan. Kedua negara akan menyelenggarakan dialog pertahanan strategis pertama awal tahun depan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement