Kamis 18 Dec 2014 16:58 WIB

Tayangan Mata Najwa Dikecam

Rep: c61/ Red: Israr Itah
Mata Najwa
Mata Najwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pihak yang mengklaim sebagai perwakilan Paguyuban Masyarakat Papua Jakarta, Albert Prawar mengecam tayangan Mata Najawa dalam episode, Dagelan Sepak Bola, Rabu (10/12) lalu. Dalam tayangan yang dibawakan oleh Najwa Sihab itu, mantan pemain timnas Rochy Putiray mengeluarkan pernyataan yang sedikit kontroversial.

Saat itu Rochy mengatakan bahwa dia tidak pernah menonoton sepak bola, meskipun ia mantan pemain nasional.  Rochy beralasan kompetisi di Indonesia tidak menarik lagi karena sebelum dimulai, sudah diketahui siapa yang akan juara.

Albert menyatakan pernyataan Rochy tersebut sama dengan mengatakan  prestasi tim Mutiara Hitam direkayasa. Bukan karena usaha keras Persipura dan dukungan segenap masyarakat Papua.

Albert juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan program Mata Najwa. Lantaran program tersebut dinilainya menjadi sarana fitnah dan kebohongan. Ia juga menuntut Rochy agar membuktikan pernyataannya dalam waktu tiga kali dalam 24 jam.

Penasehat hukum Masyarakat Papua Pecinta Sepak Bola dan Persipura, Fahmi Bachmid menyebut Rochy dapat dikenai pidana hingga 12 tahun penjara. Menurutnya, pernyataan Rochy, memenuhi unsur pidana, khususnya pasal 310. Jo pasal 27ayat (3) Jo pasal 36 Jo pasal 51 ayat (2) UU no. 11 tahun 2008, tentang ITE.

"Najwa sendiri sebagai host, yang juga Wapemred salah satu televisi swasta Indonesia, justru ikut menandatangani petisi bekukan PSSI di acara itu," ujar pengacara yang pernah menangani kasus bom Bali tesebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement