Sabtu 20 Dec 2014 19:18 WIB

Gaza Krisis Listrik, Netizen Bersatu Dalam Tagar GazaLights

Rep: C14/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
dukungan bagi krisis listrik di Gaza
Foto: twitter.com
dukungan bagi krisis listrik di Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setidaknya, sejak Kamis (18/12) lalu di jagat dunia maya, marak bermunculan tagar #GazaLights. Itu merupakan kampanye untuk menarik simpati dan perhatian global mengenai krisis listrik yang belakangan ini terjadi di Gaza, Palestina.

Seperti dilansir Middle East Eyes pada Sabtu (20/12), penggunaan tagar tersebut mengajak seluruh netizen untuk memadamkan lampu di kediaman masing-masing selama satu jam (19.00-20.00). Tujuannya, agar netizen bisa merasakan penderitaan warga Gaza yang hidup tanpa sumber daya listrik dan terjebak konflik berkepanjangan.

Beberapa media sosial (medsos), terutama Twitter dan Facebook, digunakan netizen sebagai media penyebarluasan tagar #GazaLights. Pesan solidaritas untuk menanggapi krisis listrik Gaza pun diungkapkan dengan pelbagai bahasa.

Tidak sedikit netizen yang mengabadikan momen solidaritas itu, untuk kemudian mempublikasikannya di akun medsos pribadi. Misalnya, akun @Gigih_ginanjar, yang menampilkan pada Jumat (19/12) lalu tiga orang sekawan mematikan lampu dan menyalakan lilin. Selain itu, akun ini juga menunjukkan kata-kata dukungan terhadap Palestina.

Akun Twitter milik Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), @infoKNRP, bahkan mengadakan sayembara foto untuk para //netizen// Indonesia yang ikut aksi #GazaLights. Beberapa foto pada akun @infoKNRP menampilkan suasana masyarakat Indonesia yang ikut mematikan lampu sebagai bukti simbolis solidaritas terhadap penderitaan warga Gaza, Palestina.

Gaza setidaknya membutuhkan listrik sebesar 360 megawatt setiap hari. Namun, hanya 200 megawatt yang tersedia. Selama ini, aliran listrik di Gaza bersumber dari tiga wilayah. Pertama, Israel, yang memasok 120 megawatt. Kedua, Mesir, yang memasok 28 megawatt. Terakhir, Gaza sendiri, yang hanya mampu menyuplai listrik 40-60 megawatt per hari.

Tertarik bergabung? Ayo padamkan lampumu dari pukul 19.00-20.00.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement