REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sedikitnya 11 orang tewas dan 59 orang lagi cedera pada Senin (22/12) dalam bentrokan antara pasukan Mayor Jenderal Khalifa Haftar dan gerilyawan di Kota Benghazi, Libya Timur, kata beberapa sumber keamanan dan medis.
"Pusat Medis Benghazi menerima tujuh mayat selain 35 orang yang cedera selama bentrokan antara pasukan pemerintah gerilyawan di Kabupaten Al-Laithi, pusat Kota Benghazi," kata seorang pejabat di Pusat Medis Benghazi.
"Rumah sakit menerima empat mayat dan 24 orang yang cedera dalam bentrokan di Al-Laithi dan di As-Sabri di pusat Kota Benghazi," kata satu sumber di Rumah Sakit Al-Jala.
Beberapa sumber medis mengatakan korban tewas adalah personel militer dan warga sipil bersenjata yang mendukung pasukan Haftar, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Kelompok gerilyawan tak menyebutkan jumlah korban jiwa dalam pertempuran itu. Namun, gerilyawan diduga telah kehilangan banyak rekan mereka.
Sejak pertengahan Oktober, militer Libya dan pasukan yang setia kepada pensiunan Mayor Jenderal Khalifa Haftar melancarkan perang untuk merebut kembali Kota Benghazi, yang telah dikuasai oleh anggota milisi fanatik pada Juli.
Benghazi, pusat protes 2011 --yang menggulingkan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, sejak itu telah menyaksikan peningkatan kerusuhan secara drastis.
Kota tersebut sekarang dilanda aksi pembunuhan, penculikan dan bentrokan mematikan antar-berbagai kelompok bersenjata.