Kamis 08 Jan 2015 10:04 WIB

Charlie Hebdo Diserang, Ketua Imam di Prancis Desak Muslim Turun ke Jalan

Rep: c84/ Red: Esthi Maharani
Petugas medik membawa korban yang terluka saat penembakan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.
Foto: ap
Petugas medik membawa korban yang terluka saat penembakan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, BORDEAUX -- Kepala Asosiasi Imam Perancis, Tareq Oubrou, mengecam serangan terhadap Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang pada Rabu (7/1) di Paris, Prancis. Imam Tareq Oubrou mendesak umat Islam di negaranya untuk turun ke jalan sebagai aksi protes atas serangan yang menewaskan 12 orang di kantor majalah satir, Charlie Hebdo, di Paris, Prancis, Rabu (7/1) tersebut. 

Imam Tareq Oubrou menyatakan serangan ini hampir seperti tindakan perang. Ia menyebut serangan ini tak ubahnya seperti tragedi 11/9 di AS. Ia menghimbau kepada seluruh umat muslim khususnya di Perancis akan turun ke jalan untuk mengekspresikan rasa jijik mereka terhadap serangan keji tersebut. 

"Umat Muslim harus menunjukkan kemarahan mereka atas serangan tersebut," ujarnya, sebagaimana dikutip sbscom.au, Kamis (8/1).

Kecaman Imam Tareq Oubrou sama dengan pernyataan Dewan Muslim Prancis (CFCM) yang juga mengutuk serangan yang digambarkan sebagai tindakan barbar tersebut. Melansir AFP, Presiden CFCM, Dalil Boubakeur yang juga seorang pemimpin Masjid Paris menyatakan insiden ini merupakan serangan terhadap demokrasi dan kebebasan pers.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement