REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris menyatakan pemerintahan Prancis telah menetapkan situasi siaga keamanan Alerte Attentat (tingkat tertinggi) untuk wilayah Ile-de-France. Untuk itu, KBRI di Prancis mengimbau agar WNI yang berdomisili dekat dengan wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pemerintah Prancis menjadikan wilayah Ile-de-France dalam situasi siaga keamanan Alerte Attentat pasca penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo. Karena itu, KBRI Paris mengimbau agar WNI yang berdomisili atau sedang berada di Paris dan sekitarnya (Ile-de-France) untuk senantiasa berhati-hati.
WNI di Paris dan sekitarnya diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan ketika akan berpergian di sekitar kantor media, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat wisata, transportasi umum, dan tempat keramaian lainnya. KBRI Paris juga meminta agar para orang tua dapat berperan aktif dalam memonitor keberadaan anak-anaknya.
KBRI Paris juga mengimbau agar WNI di Paris dapat menjauhi tempat-tempat keramaian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis juga diimbau agar memperingatkan para mahasiswa Indonesia yang saat ini berada di Prancis.
KBRI Paris menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam aksi penembakan di kantor Majalah Charlie Hebdo. KBRI Paris juga menegaskan bahwa 12 korban yang tewas terdiri dari para jurnalis dan dua orang polisi.
"Polisi sejauh ini masih mencari dua orang pelaku penembakan," jelas Minister Councellor KBRI di Prancis, Henry R W Kaitjily.
KBRI PariS juga menyediakan kontak yang dapat dihubungi jika WNI di Paris dan sekitarnya memerlukan bantuan darurat. Dalam kondisi tersebut, WNI dapat menghubungi KBRI Paris melalui telepon +33(0)145030760 (fixed line) dan +33(0)621122109 (mobile). Layanan ini akan tersedia selama 24 jam.