REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) bertugas untuk mengevaluasi kinerja Persatuan Sepak Bola Seluruh Indoensia (PSSI). Terkait hal tersebut, pengamat olah raga Bramono menilai kehadiran tim tersebut tidak efektif.
"Menpora bisa panggil PSSI, nggak perlu Tim Sembilan karena boros dan bikin gemuk birokrasi. Buat apa punya staf ahli? Itu juga nggak sejalan dengan semangat (Presiden) Jokowi pangkas lembaga-lembaga non struktural,'' kata Bramono kepada Republika Online.
Bramono menilai kemenpora seharusnya tidak hanya fokus untuk meyoroti PSSI. Pasalnya, lanjut Bramono, masih banyak cabang olah raga lain yang membutuhkan perhatian kemenpora.
"Sebaiknya sesuai namanya, Menpora (Menteri Pemuda dan Olah Raga) dan bukan Menpola (Meteri Pemuda dan Sepak Bola)," jelas Bramono yang juga merupakan wartawan senior ini.
Bramono menegaskan Kemenpora seharusnya juga memikirkan semua cabang olah raga nasional yang pertumbuhannya tengah melambat. Atau, lanjut Bramono, kemenpora seharusnya menuntaskan dualisme KOI-KONI pusat sekaligus dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang dinilainya boros birokrasi.