REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Para suporter sepak bola dari dua kesebelasan saling lempar botol berisi air minum saat laga final Piala Gubernur Jatim XII antara Persik Kediri melawan Persegres Gresik di Stadion Brawijaya, Kediri, Ahad (11/1), sehingga sejumlah orang terluka.
"Ada tiga orang yang terluka, yang terdiri dari orang dewasa dan anak, serta dua orang pingsan. Itu sementara laporan yang masuk," kata Didik, salah seorang anggota Polres Kediri Kota, Ahad.
Sejumlah suporter memang terlihat dibawa oleh tim medis, bahkan beberapa di antaranya terpaksa diangkut menggunakan tandu. Mereka ada yang pingsan, bahkan beberapa orang nampak terluka sangat parah. Darah terus mengucur dari kepala mereka serta beberapa anggota tubuh mereka yang terluka.
Petugas medis juga langsung memberi obat pada para suporter yang terluka saat aksi saling lempar botol yang berisi air minum tersebut. Aksi itu terjadi ketika gol kedua terjadi. Mereka kecewa dan menilai kepemimpinan wasit tidak adil.
Mereka diberikan obat-obatan agar darah tidak terus mengucur keluar dari tubuh mereka. Namun, dari sejumlah pasien yang luka, tidak dirujuk ke rumah sakit dan hanya diberi obat oleh tim medis.
Polisi sempat berupaya menghentikan aksi itu. Mereka juga sampai meminta para suporter yang berada di atas stadion turun. Mereka juga meminta agar para penonton Persik mengalah dan menghindar serta tidak membalas aksi pelemparan botol tersebut.
Upaya itu akhirnya berhasil. Petugas juga sempat membawa orang yang diduga menjadi provokator, agar aksi lempar botol itu tidak terus terjadi. Sampai babak pertandingan berakhir, aksi itu akhirnya tidak berlanjut.
Hanya saja, ketika Wasit Solikin membunyikan peluitnya tanda pertandingan berakhir, para suporter kembali berbuat gaduh dengan menyalakan berbagai macam petasan. Tapi, hal itu tidak sampai berujung rusuh.
Persik Kediri bertanding melawan Persegres Gresik dalam kompetisi Piala Gubernur Jatim XII di Stadion Brawijaya, Kediri. Kompetisi itu berakhir dengan perolehan 2-1 sehingga Persik menang.