Rabu 14 Jan 2015 02:54 WIB

Ini Isi Pesan Edisi Baru Charlie Hebdo yang Melecehkan Nabi Muhammad

Rep: c05/ Red: Agung Sasongko
Salah satu edisi majalah Charlie Hebdo.
Salah satu edisi majalah Charlie Hebdo.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kelompok Muslim dan ulama di Perancis dan Mesir menyuarakan keprihatinan  penerbitan edisi baru majalah Charlie Hebdo bisa memicu masalah baru.

Seperti dilansir Boston Globe, Rabu (15/1), pada edisi baru yang sudah beredar di dunia maya tersebut menunjukan kartun Nabi Muhammad SAW dengan simbol resistensi terhadap militan. "Je Suis Charlie," atau "saya Charlie." Nabi lalu digambarkan tengah menangis. Di bagian atas cover itu dituliskan "Semua Saya Maafkan".

Organisasi-organisasi Muslim di Perancis mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan keprihatinan dan menyerukan pihak berwenang untuk menjamin keamanan masjid.

Sebelumnya, organisasi-organisasi Muslim di Prancis mendesak komunitas Muslim untuk tetap tenang dan menghindari reaksi emosional atau ganjil tidak sesuai dengan martabat.

Otoritas Mesir untuk urusan Islam, Dar al-Ifta, meminta pemerintah Prancis untuk mengumumkan penolakan mereka terhadap tindakan rasis ini yang mencoba untuk meningkatkan perselisihan agama dan sektarianisme, dan memperdalam kebencian.

Dalam pernyataannya, Dar al-Ifta disebutkan serangan terhadap masjid di bangun dari serangan di Paris. Dan mengatakan bahwa penutup Charlie Hebdo direncanakan akan berfungsi sebagai provokasi yang tidak bisa dibenarkan terhadap perasaan satu miliar dan setengah Muslim di seluruh dunia yang mencintai dan menghormati Nabi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement