Rabu 14 Jan 2015 03:40 WIB

KUII Bahas Kebijakan Pemerintah yang Meresahkan Umat Islam

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Majelis Ulama Indonesia (MUI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Slamet Effendy Yusuf mengatakan pada kongres nanti, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Ormas Islam lainnya akan membahas beberapa masalah yang tengah terjadi kepada umat Muslim di Indonesia.

"Selain mencari solusi untuk memajukan umat Muslim di Indonesia, kami juga akan membahas permasalahan-permasalahan yang mengkaitkan dengan agama Islam yang terjadi pada tahun 2014 lalu," kata Kiai Slamet di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (13/1).

Pada 2014 lalu, banyak kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang meresahkan umat Muslim di Indonesia. Seperti dengan adanya wacana pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP), pernikahan beda agama, pencabutan undang-undang penistaan agama, serta wacana revisi doa di sekolah. Menurut Kiai Slamet, beberapa permasalahan tersebut akan dibahas dengan ormas Islam lainnya untuk mencari solusinya.

Pada KUII nanti, Kiai Slamet juga mengungkapkan akan mengundang lembaga-lembaga Islam Indonesia, termasuk lembaga-lembaga yang bersikap keekonomian. Menurut Kiai Slamet, rencana mengundang para lembaga-lembaga tersebut sesuai dengan tujuan KUII kali ini yaitu untuk meningkatkan dan mengkonsolidasikan potensi politik serta meningkatkan potensi ekonomi, sosial budaya umat Islam yang keindonesiaan, berkeadilan dan berkeadaban.

Acara KUII itu sendiri juga akan dilaksanakan di Yogyakarta. Menurut Slamet, acara ini diharapkan bisa terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sebelumnya, yakni 8 – 11 Februari 2015.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement