Sabtu 17 Jan 2015 06:20 WIB

Perang Memberantas Mafia Bola Terus Berlanjut

Rep: C65/ Red: Didi Purwadi
mafia bola (ilustrasi)
Foto: www.talkmen.com
mafia bola (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia memutuskan untuk membentuk Tim Sembilan guna membasmi mafia sepak bola Indonesia. Meski pro dan kontra banyak mewarnai tim bentukan Menteri Imam Nahrawi tersebut.

Salah satunya yang paling santer yakni dari Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) sendiri. Sebagai payung olahraga sepak bola Indonesia, PSSI terkesan tidak pro untuk bekerjasama dengan tim tersebut.

Bahkan, melalui forum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI pimpinan Gusti Randa dengan tegas membuat surat mosi tidak percaya. Mereka juga secara gamblang meminta presiden Joko Widodo mengganti politikus PKB tersebut sebelum gelaran SEA Games dimulai. Alasannya? karena Imam tidak memenuhi kualifikasi sebagai seorang menpora.

Mantan Menpora era 2004-2009 juga tak mau kalah, ia turut serta seakan mengecam putusan menpora saat ini. Menurutnya, negara tidak sepatutnya ikut campur karena PSSI tidak sedikitpun menggunakan dana APBN.

Pasca pembentukan Tim Sembilan, berbagai masalah kerap dihadapi Imam. Belum lama ini, menteri yang akrab disapa Cak Imam itu juga sempat mendapat fitnah dari oknum tak bertanggung jawab.

Saat itu, oknum tersebut mengatasnamakan dirinya dan ingin melakukan pembubaran terhadap viking (sebutan suporter PERSIB Bandung). Namun, dengan segera Imam lekas mengkonfirmasi isu tersebut.

"Saya kaget tiba2 ada yg memfitnah saya ttg Viking. Pasti ini operasi mafia bola u/ benturkan saya dg suporter," tulis Imam di akun twitternya (@imam_nahrawi).

Seperti kita ketahui, pendukung Persib Bandung merupakan salah satu pendukung terbanyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan terkenal dengan kecintaan mendalamnya terhadap klub berjuluk Pangeran Biru itu. Hal ini dirasa wajar jika mafia bola menyasar adu domba antara viking dan juga Imam.

'Anjing menggonggong kapilah berlalu', mungkin itu paham yang dianut menteri asal Bangkalan itu. Seakan tak mau pusing, cak Imam terus melanjutkan misinya membenahi sepak bola Indonesia dengan Tim Sembilan tersebut.

Beruntung, keadaan justru berbalik, niatan mafia yang ingin mengadu domba justru membuat viking semakin kuat mendorong Imam memberantas mafia. Seperti yang ditulis akun Mirip Capo Ipul (@Capolpul) mengatakan, "Kayaknya federasi mulai main tangan suporter pak, maju terus pak, suporter sekarang lebih cerdas kok menyikapinya," tulis dia kepada Imam.

Hal sama juga diungkapkan Zuhairi Miswari melalui akun twitternya (@zuhairimisrawi). "Pak Menteri usut terus mafia sepak bola nasional. Rakyat bersama Pak Menteri," kata Zuhairi kepada Imam di twitter.

Tidak berhenti sampai disana, permasalahan juga sempat muncul di dalam tubuh Tim Sembilan yang digadang-gadang akan bekerja selama tiga bulan itu. Yakni dengan mundurnya salah satu anggota bentukan Imam.

Namun hal itu segera teratasi karena Kemenpora dengan segera mencari pengganti Budiharto Shambazy yang mundur dari Tim Sembilan. Tengah pekan ini, Natalia Subagio yang merupakan anggota transparansi internasional telah diresmikan sebagai anggota Tim Sembilan menggantikan wartawan senior //Kompas// tersebut.

"Surat Keputusan (SK) dari Ibu Natali sudah ditetapkan, jadi beliau sudah langsung bekerja," kata Gatot tengah pekan ini.

Dengan begitu, Tim Sembilan tampaknya semakin mapan dan siap melakukan tugas utamanya melakukan pembenahan sepak bola Indonesia. Sebenarnya, kedua kubu, yakni Tim Sembilan dan PSSI memiliki kemauan sama dan alangkah baiknya untuk melakukan pembicaraan satu meja.

Berkali-kali Gatot mengatakan keinginan pihaknya untuk bertemu dengan PSSI. Hanya saja, kata dia, sikap resistensi PSSI terhadap Tim Sembilan membuat agenda pertemuan terpaksa dimundurkan kembali menjadi minggu depan.

Nantinya, dalam waktu dekat, Tim Sembilan akan membentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenpora-PPATK, Kemenpora-Kepolisian dan one stop service (OSS).

Penerapan OSS sendiri dibentuk bukan untuk mengubah aturan atau standar operasional (SOP) yang berlaku dalam melakukan perizinan pertandingan. Hanya sebagai upaya penyederhanaan perizinan menyelenggarakan pertandingan itu sendiri.

"Dengan adanya output dari Tim Sembilan ini diharapkan dapat segera mendorong Bapak Menpora merealisasikannya selama Tim Sembilan ini bekerja," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement