Senin 19 Jan 2015 08:46 WIB

2014, Bumi Capai Rekor Tahun Terpanas

Rep: c 09/ Red: Indah Wulandari
Pemanasan global menjadikan kecepatan angin berkurang.
Pemanasan global menjadikan kecepatan angin berkurang.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Tahun 2014 diketahui menjadi tahun terpanas di bumi sejak 1880. Hal itu mematahkan klaim bahwa pemanasan global telah berhenti.

Sejumlah ilmuwan mengatakan, emisi dari efek rumah kaca masih tinggi di tahun lalu. Saat itu suhu panas ekstrim menyelimuti Alaska dan sebagian besar Amerika Serikat.

Suhu air laut terasa hangat hampir di seluruh permukaan bumi kecuali di Antartika, hingga dapat memicu terjadinya badai Pasifik.

Dalam sejarah klimatologi, 2014 melampaui 2010 sebagai tahun terpanas. Tahun-tahun dengan suhu terpanas tercatat mulai terjadi sejak 1997. Ilmuwan mengatakan hal tersebut merupakan konsekuensi dari aktivitas manusia yang tidak peduli akan pemanasan global sehingga menimbulkan resiko jangka panjang.

"Perubahan iklim mungkin merupakan tantangan utama generasi kita," kata Michael H. Freilich, direktur ilmu bumi di NASA, salah satu lembaga yang mencatat perubahan suhu global dilansir Reuters, Senin (19/1).

Dari banyaknya lahan luas di Amerika Serikat yang ditempati manusia, hanya Amerika Serikat bagian timur yang tercatat memiliki suhu di bawah rata-rata pada 2014 lalu. Sejumlah ahli masih berspekulasi bahwa pola cuaca saat itu merupakan akibat dari efek rumah kaca.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement