REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis mengklaim, sekitar 20 ribu situs mengalami gangguan setelah serangan Charlie Hebdo di Paris, pekan lalu. Gangguan website media di Prancis mulai terasa sehari setelah peringatan adanya serangan siber oleh militan.
BBC News melaporkan, Le Parisien, Marianne, dan 20 Minutes termasuk di antara situs-situs yang terkena dampak. Namun mereka berhasil dipulihkan dalam beberapa saat. Pengelola situs mengatakan tengah dilakukan penyelidikan mengenai hal ini.
Wakil Kepala Keamanan Dunia Maya untuk militer Prancis, Laksamana Arnaud Coustilliere pada Kamis (15/1) mengatakan, kelompok-kelompok terstruktur dan dikenal sebagai hacker Islam berada di belakang serangan itu.