Senin 19 Jan 2015 18:40 WIB

Situs Web Rusak, Prancis Tuding Hacker Islam

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
 Seorang pria memegang poster saat berunjuk rasa mengecam majalah satir Perancis Charlie Hebdo di Sanaa, Sabtu (17/1). (REUTERS/Mohamed al-Sayaghi)
Seorang pria memegang poster saat berunjuk rasa mengecam majalah satir Perancis Charlie Hebdo di Sanaa, Sabtu (17/1). (REUTERS/Mohamed al-Sayaghi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis mengklaim, sekitar 20 ribu situs mengalami gangguan setelah serangan Charlie Hebdo di Paris, pekan lalu. Gangguan website media di Prancis mulai terasa sehari setelah peringatan adanya serangan siber oleh militan.

BBC News melaporkan, Le Parisien, Marianne, dan 20 Minutes termasuk di antara situs-situs yang terkena dampak. Namun mereka berhasil dipulihkan dalam beberapa saat. Pengelola situs mengatakan tengah dilakukan penyelidikan mengenai hal ini.

Wakil Kepala Keamanan Dunia Maya untuk militer Prancis, Laksamana Arnaud Coustilliere pada Kamis (15/1) mengatakan, kelompok-kelompok terstruktur dan dikenal sebagai hacker Islam berada di belakang serangan itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement