REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pelatih Timnas Irak, Radhi Shenaishil, sangat berterima kasih kepada pemain veteran Irak, Younis Mahmoud. Sebab, menurut Shenaishil, Mahmoud adalah pemain yang mengagumkan dan pemimpin di timnas Irak.
"Dia (Mahmoud) adalah bintang bagi negaranya dan saya ingin berterima kasih padanya atas penampilan yang ia berikan," kata Shenaishil, seperti dalam Bangkok Post, Sabtu (24/1).
Ia mengakui kondisi Irak yang tengah porak-poranda membuat timnya kesulitan untuk melakukan latihan dan laga persahabatan. Dalam kondisi itu, ia melihat para pemainnya tetap memiliki semangat juang. "Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk negara ini," kata dia.
Sementara itu, Mahmoud selalu teringat tentang masa kejayaannya saat Irak juara Piala Asia 2007. Saat itu Irak juga mengalami banyak kerusuhan.
"Korea Selatan adalah tim yang sangat kuat, tapi ingatan ini terus kembali ke 2007. Saya tidak bisa berhenti memikirkannya. Saya berharap itu terjadi lagi," tutur dia.
Pemain yang sudah berusia 31 tahun ini juga berusaha menenangkan para pemain lainnya lewat penampilannya saat pertandingan melawan Iran pada 23 Januari lalu.
Selama setahun, setelah memutuskan untuk pergi dari klub di Arab Saudi, Al Ahli, Mahmoud tidak bermain di klub manapun. Sedangkan, Shenaishil adalah pelatih pinjaman dari Qatar Sports Club. Pelatih sebelumnya, Hakim Shakir, dipecat beberapa pekan sebelum Piala Asia dimulai.