REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pemimpin Uni Eropa meminta para menteri luar negeri mempertimbangkan sanksi baru terhadap Rusia, Selasa (27/1). Sanksi tersebut sebagai bentuk respon atas serangan di Ukraina timur. Keputusan akhir pemberlakuan sanksi akan dibahas di konferensi tingkat tinggi bulan depan.
Menteri luar negeri Eropa meminta digelar pertemuan luar biasa pada Kamis ini. Hal itu untuk menyikapi pernyataan Ukraina soal tewasnya 30 warga sipil dalam serangan di Mariupol oleh kelompok separatis, Sabtu pekan lalu.
Sebanyak 28 pemimpin Uni Eropa mengeluarkan pernyataan gabungan soal kekhawatiran mereka mengenai memburuknya situasi keamanan dan kemanusiaan di Ukraina Timur. Uni Eropa mengecam pembunuhan terhadap warga sipil.
"Melihat situasi yang memburuk, kami meminta (menteri luar negeri) untuk mempelajari situasi dan mempertimbangkan tindakan yang sesuai, terutama mengenai langkah pembatasan selanjutnya demi pelaksanaan perjanjian Minsk," ujar mereka seperti dikutip Reuters.
Para pemimpin mengatakan, mereka akan mempelajari situasi dalam pertemuan berikutnya pada Februari mendatang.