Kamis 29 Jan 2015 14:28 WIB

ISIS Ancam Bunuh Sandera Pilot Yordania

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
 Orangtua pilot Jordania Mu'ath al-Kaseasbeh, yang ditahan oleh kelompok bersenjata ISIS, menempel foto anak mereka ada kendaraannya di Jordania.
Foto: AP/Raad Adayleh
Orangtua pilot Jordania Mu'ath al-Kaseasbeh, yang ditahan oleh kelompok bersenjata ISIS, menempel foto anak mereka ada kendaraannya di Jordania.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Militan ISIS mengancam akan segera mengeksekusi pilot Yordania yang ditahan bersama warga negara Jepang. Kecuali jika pemerintah Amman membebaskan Sajida al-Rishawi sebelum Kamis malam.

Ancaman tersebut muncul dalam rekaman suara seseorang yang mengaku sebagai Kenji Goto, sandera ISIS yang diupayakan pembebasannya oleh pemerintah Jepang. Goto mengatakan penculiknya akan membunuh pilot Mu'ath al Kassasbeh.

"Jika Sajida al-Rishawi tidak siap untuk ditukar dengan nyawaku pada Kamis ketika matahari terbenam tanggal 29 Januari waktu Mosul, maka Kassasbeh akan dibunuh secepatnya,'' kata Goto.

Rekaman suara tersebut diunggah melalui akun Twitter ISIS dan YouTube pada Kamis dini hari. Goto mengatakan tempat pertukaran tahanan harus dilakukan di perbatasan dengan Turki. Rekaman suara yang belum diperiksa keasliannya itu dilaporkan pertama kali oleh kelompok pengawas intelegen SITE.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan ia terus mengawasi keadaan. "Kami mengikuti pesan baru dan percaya ini asli," kata Abe, dikutip AFP, Kamis (29/1).

Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga juga mengatakan kemungkinan besar suara tersebut memang suara Goto. Sementara, pemerintah Yordania pun memprioritaskan pembebasan warganya.

"Yordania siap membebaskan tahanan Sajida al-Rishawi jika pilot kami dibebaskan tanpa terluka," kata juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad al Momani dalam pernyataan di stasiun televisi.

Ia juga menegaskan sejak awal posisi Yordania adalah untuk memastikan keselamatan pilot Mu'ath al Kassasbeh. Al Momani tidak menyebut sandera Jepang, Kenji Goto. Hal tersebut menimbulkan ketegangan jika Jepang tidak lagi menjadi rekan dalam pertukaran sandera.

Namun, Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh mengatakan pada CNN bahwa pembebasan sandera Jepang akan menjadi bagian dari pertukaran sandera mana pun. Hal ini menjadi tantangan diplomasi bagi Abe.

Menurut Abe, keamanan dan stabilitas di Timur Tengah sangat penting bagi Jepang. Jepang sangat bergantung pada impor minyak dari tanah Timur Tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement