Jumat 30 Jan 2015 17:31 WIB

Dialog 1,5 Jam, Galih Putuskan Menjadi Muslim

Mualaf (ilustrasi).
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pada Kamis Malam, (29/1), selepas melakukan shalat Maghrib, pesantren mualaf Annaba Center Indonesia kedatangan dua tamu istimewa. Mereka ingin berdialog dengan KH Syamsul Arifin Nababan, selaku pendiri Pesantren Annaba Center.

Salah seorang di antaranya, sebelumnya pernah datang ke pesantren, tepatnya pada Ahad malam kemarin. Ia lebih dahulu datang dan melakukan dialog bersama pak kiai dan kemudian berjanji untuk datang lagi demi memantapkan keyakinannya terhadap Islam. Sementara temannya, ingin mengetahui seperti apa ajaran Islam.

Pada dialog yang berlangsung 1.5 jam itu, muncul beragam pertanyaan yang ihwal bagaimana konsep Ketuhanan dalam Islam. Tidak menunggu waktu lama, salah seorang dari mereka yang bernama Galih akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam.

Ia merasa tidak perlu lagi menunda waktu karena keyakinannya terhadap Islam sudah kuat. Galih percaya Islam tidak lagi menjadi sebuah agama yang ditakuti, melainkan telah menjadi agama yang hak dan tidak ada yang lain kecuali Islam.

Sebelumnya, Galih sangat takut dengan Islam karena identik dengan teroris dan kekerasan. "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat... (Q.S. Al-Baqarah [2]: 256)," pesan Kiai Nababan kepada Galih.

sumber : Yayasan Mualaf Annaba Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement