Pakaian bekas diperlihatkan saat konpers di Kemendag, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pakaian bekas diperlihatkan saat konpers di Kemendag, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pakaian bekas diperlihatkan saat konpers di Kemendag, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pakaian bekas diperlihatkan saat konpers di Kemendag, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pakaian bekas diperlihatkan saat konpers di Kemendag, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan publikasi intensif kepada konsumen untuk tidak membeli pakaian bekas impor.
Langkah tersebut diambil agar masyarakat mengetahui dan menyadari efek berbahaya dari pakaian bekas impor. Hasil uji laboratorium yang dilakukan kemendag, pakaian bekas impor mengadung ribuan bakteri.
Para pedagang diharapkan memusnahkan sendiri pakaian bekas impor dan tidak memperjualbelikan lagi pakaian bekas tersebut.
Advertisement