Jumat 06 Feb 2015 01:11 WIB

Tiga Pasukan Keamanan Terluka Dalam Bentrokan di Nablus

Rep: C84/ Red: Julkifli Marbun
Pengunjuk rasa berlari di depan buldoser militer Israel saat bentrok dengan pasukan Israel saat aksi protes menentang pemukiman Yahudi di Qadomem, Kofr Qadom dekat Nablus, Tepi Barat, Palestina, Jumat (27/6).
Foto: reuters
Pengunjuk rasa berlari di depan buldoser militer Israel saat bentrok dengan pasukan Israel saat aksi protes menentang pemukiman Yahudi di Qadomem, Kofr Qadom dekat Nablus, Tepi Barat, Palestina, Jumat (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Tiga petugas keamanan Palestina terluka dalam bentrokan bersenjata pada Kamis (5/1) pagi waktu setempat  antara petugas keamanan Palestina dengan orang-orang bersenjata di kamp pengungsi Balata, timur Nablus di Tepi Barat utara.

Sumber keamanan menyatakan, petugas keamanan diserang saat mereka memasuki kamp, yang merupakan terbesar di Tepi Barat, dalam upaya untuk menangkap sejumlah buronan, seperti dilansir Maan News, Kamis (5/1).

Keamanan Palestina menggambarkan orang-orang bersenjata yang menembaki para petugas keamanan sebagai "penjahat." Warga di kamp mengatakan beberapa kendaraan rusak akibat baku tembak.

Mereka mengatakan bahwa orang-orang bersenjata dari Balata benar-benar menutup jalan utama dekat kamp untuk lalu lintas.

Sekolah juga ditutup.Gubernur Nablus, Akram Rajoub, mengadakan pertemuan di kantornya dengan perwakilan faksi Palestina, serikat buruh, klub olahraga dan pejabat untuk membahas situasi di Distrik Nablus.

Dia menunjukkan bahwa operasi keamanan itu untuk mencari para pengedar narkoba dan orang-orang bersenjata yang menyerang organisasi Palestina dan individu.

Keputusan untuk melakukan kampanye keamanan intensif datang untuk membawa buronan dan penjahat ke pengadilan. "Kami tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu masyarakat melalui aksi premanisme, karena tidak dapat diterima lagi untuk meruntuhkan martabat rakyat kita," katanya.

Dia menegaskan bahwa kegiatan keamanan yang intensif akan terus dilakukan secara diam-diam tanpa menimbulkan dampak negatif kehidupan masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement