REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Amil Zakat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, sukses dalam meningkatkan perolehan zakat warga setempat dari sebesar Rp 2,2 milyar pada 2013 menjadi Rp 5 milyar lebih pada 2014 sejalan dengan makin baiknya kesadaran warga menyalurkan kewajiban zakatnya kepada institusi tersebut.
"Peningkatan penerimaan zakat selama 2014 hingga Rp 2,8 miliar lebih dibanding 2013 terlaksana sejalan dengan dibentuknya Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap satuan kerja di bawah Pemerintah Kota Pekanbaru," kata Sekretaris BAZ Kota Pekanbaru Hariyati di Pekanbaru, Ahad (8/2).
Penerimaan zakat terbesar berasal dari UPZ Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru yang mencapai Rp 2,5 milyar. Untuk 2015 ini, BAZ Kota Pekanbaru menargetkan penerimaan zakat hingga Rp 10 milyar.
''Kita akan terus menyosialisasikan penerimaan zakat dan infak, baik ke masyarakat maupun ke dinas atau lembaga pemerintah pusat yang ada di Pekanbaru,'' ungkap Hariyati menjelaskan.
Adapun sosialisasi ke masyarakat dengan membentuk UPZ di setiap kecamatan di Kota Pekanbaru, yang akan melibatkan relawan dengan menyosialisasikan program zakat dan infak ke pengurus masjid yang ada di wilayah kecamatan.
Lebih lanjut Hariyati mengatakan, dana zakat yang terkumpul dari orang yang mengeluarkan zakat (Muzakki) didistribusikan ke orang yang berhak menerima zakat (Mustahik) melalui lima Program.
Kelima program dalam pendistribusian zakat tersebut yaitu, Pekanbaru Taqwa adalah bantuan peringatan hari besar Islam di daerah miskin atau lebih dikenal dengan Dana Infak Rumah Ibadah (DIRI) dan Pekanbaru Sehat yaitu memberikan bantuan biaya pengobatan bagi Duafa (keluarga miskin).
Selanjutnya Pekanbaru Cerdas, program bantuan zakat beasiswa anak sekolah, SD, SMP, dan SLTA. Selanjutnya Pekanbaru Makmur dan Pekanbaru Peduli yaitu bantuan usaha permodalan bagi usaha kecil dan bantuan bagi korban bencana alam.