REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mobil nasional (mobnas) memasuki babak baru di Tanah Air. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara perusahaan mobil Malaysia, Proton, dan perusahaan otomotif Indonesia, PT Adi perkasa Citra Lestari (ACL), di Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2).
Pengamat Ekonomi, Rizal Ramli menyatakan dasar pembuatan teknologi mobil adalah “menyontek” teknologi yang sudah ada. Dia menjelaskan seperti dulu Jepang menyontek Ford Amerika Serikat.
Kemudian juga Jepang dicontek Korea Selatan dan Malaysia. “ Setelah melakukan pencontekan atau alih teknologi barulah ada pengembangan teknologi dari proses itu,” kata dia, Senin (9/2).
Rizal menyebutkan dalam tahap awal pembangunan mobil nasional, Indonesia harus mencari mitra yang tepat dalam rangka alih teknologi. Dia menyebutkan kurang tepat jika kitra bermitra dengan Malaysia.
Rizal menyatakan masih banyak negara maju lain yang secara teknologi di atas Malaysia. “ Kalau kerjasama dengan Malaysia kesannya tanggung,” kata dia.