Senin 09 Feb 2015 20:05 WIB

Wamenlu AS Dialog di Seoul Terkait Uji Rudal Korut

Rudal Rusia (ilustrasi)
Foto: dailymail.co.uk
Rudal Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang baru, Antoni Blinken mengadakan dialog di Seoul, Senin (9/2), terkait kegiatan nuklir dan peluru kendali Korea Utara. Ia menegaskan kepentingan terus menekan Pyongyang terkait hal tersebut.

Kunjungan Blinken di Korea Selatan itu berhubungan dengan serangkaian uji peluru kendali (rudal) Korut, yang meningkatkan ketegangan militer di semenanjung tersebut menjelang pelatihan militer bersama AS-Korsel pada bulan depan.

Dalam dialognya dengan Menlu Korsel Cho Tae-Yong, Blinken mengatakan bahwa hukuman antarbangsa atas Korut berhasil membuat negara komunis tersebut kesulitan mendapatkan bahan baku pembuatan senjata dan pelaksanaan program peluru kendali.

Blinken mengatakan AS masih membuka perundingan dengan Korut, namun dengan syarat negara tersebut menunjukkan tekad sungguh-sungguh menghentikan semua kegiatan nuklirnya. "Sebelum Korut menunjukkan keseriusannya untuk menghentikan program nuklir, penting adanya untuk terus menekan mereka," katanya.

Beberapa pengamat mengatakan sanksi yang diterapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan AS tersebut tidak bisa menghentikan Korut mengembangkan program misil dan nuklirnya.

Korut menguji lima misil jarak pendeknya di laut ketika Blinken tiba di Seoul, Ahad (8/2), sementara sehari sebelumnya negara pimpinan Presiden Kim Jong-Un tersebut menguji misil "ultrapresisi" antikapal laut di bawah pengawasan ketat sang pemimpin.

Korut sering melakukan uji penembakan misil dan roket ketika seorang tokoh besar berkunjung ke Korsel, serta di saat adanya ketegangan militer.

Pada awal Maret, AS-Korsel akan mengadakan latihan militer tahunan skala besar, yang menurut Pyongyang hal ini adalah tindakan provokasi untuk melakukan serangan ke negaranya. Washington dan Seoul menolak tuduhan tersebut dan mengatakan program latihan militer hanya sebatas kepentingan pertahanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement