Kamis 12 Feb 2015 10:48 WIB

Minat Menulis Ulama Rendah, Menag: Ini Masalah yang Kompleks

Rep: c83/ Red: Damanhuri Zuhri
Menteri Agama Lukman Hakim saifuddin
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama Lukman Hakim saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin mengungkapkan rendahnya minat para ulama dalam menuangkan dakwah secara tertulis merupakan permasalahan yang kompleks.

Menag mengatakan, bagaimanapun juga masyarakat Indonesia belum memiliki budaya membaca dan menulis yang tinggi.

''Kebanyakan masyarakat Indonesia masih berada dalam tahap budaya mendengar,'' jelas menag kepada Republika, Rabu (11/2).

Lebih lanjut ia mengatakan, keinginan ulama untuk menulis memang perlu ditingkatkan. Hal ini agar ulama Indonesia melanjutkan apa yang telah dilakukan ulama terdahulu dengan meninggalkan warisan kitab-kitab nya.

"Ini masalahnya kompleks. Kita masih pada tahap budaya mendengar, itu yang lebih banyak. Karenanya ini yang harus digiatkan. Dan saya pikir yang muda-muda sudah memulai itu," ujar Lukman Hakim Saefuddin saat ditemui di kawasan Kuningan Jakarta, Rabu (11/2).

Ia menambahkan, beberapa program yang ada di Kementerian Agama mencoba untuk mendorong dan mengembangkan kemampuan dan keinginan ulama untuk berdakwah melalui tulisan. Melalui Litbang Kemenag, beberapa karya ilmiah dikumpulkan.

''Bukan hanya sebagai warisan, karya ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda dalam menghasilkan karya yang serupa sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada saat ini,'' ujar menag menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement